Anomia adalah kesulitan dalam menemukan kata yang terjadi pada banyak terjadi pasien afasia.
Afasia adalah gangguan bahasa yang terjadi akibat kerusakan otak, terutama karena gangguan linguistik. Istilah ini tidak mencakup gangguan dalam pemahaman atau ekspresi bahasa yang khususnya disebabkan penyakit jiwa ( termasuk psikosis, demensia, atau kebingungan ), atau gangguan pendengaran atau kelemahan otot. Terdapat beberapa sistem klasifikasi, tetapi istilah yang paling sering digunakan adalah afasia ekspresif dan afasia reseptif. Afasia ekspresif ditandai oleh kesulitan dalam manghasilkan bahasa. Sebaliknya, afasia reseptif ditandai oleh gangguan dalam pemahaman bahasa dan terjadi dengan derajat keparahan bervariasi.
Pemeriksaan klien afasiaBicara lancar ( afasia reseptif, konduktif, atau nominal )
1. Menyebut nama-nama benda.
Klien dengan afasia nominal, konduktif, atau reseptif sukar menyebutkan nama-nama benda.
2. Repetisi
Klien dengan afasia konduktif dan reseptif tidak dapat mengulangi pesan bahasa.
3. Komprehensi
Hanya klien afasia reseptif yang tidak dapat mengikuti perintah ( verbal atau tertulis ).
4. Membaca
Klien dengan lesi posterior dari area wernike menderita disleksia.
5. Menulis
Klien afasia konduktif sulit menulis ( disgrafia ) sedangkan klien dengan afasia reseptif isi tulisannya abnormal. Bicara tidak lancar ( afasia ekspresif )
1. Menyebut nama-nama benda
Sukar dilakukan, tetapi lebih baik daripada bicara spontan.
2. Repetisi
Mungkin dapat dilakukan dengan usaha yang keras.
3. Komprehensi
Normal, perintah tertulis dan verbal dapat diikuti.
4. Tulisan
Disgrafia dapat ditemukan.
5. Hemiparesis
Lengan lebih sering terkena daripada tungkai.
pengertian anomia